|
|
Pernahkan KITA menemui jalan buntu? Sebenarnya jalan buntu itu adalah
suatu istilah untuk sebuah jalan yang tertutup. Hanya saja, KITA sering
mendramatisir seolah tidak ada jalan lain lagi untuk mencapai tujuan
kita. Jika sebuah jalan buntu, memang tidak ada jalan keluar jika kita
hanya berpikir itu satu-satunya jalan. Padahal, di luar sana masih
banyak jalan yang bisa kita lalui.
Kesalahan kita ialah seringkali mempersempit pandangan kita. Seperti
uraian diatas, pandangan kita sempit, kita hanya memikirkan jalan
tersebut saja, sehingga seolah peluang kita mencapai tujuan telah sirna.
Namun, jika kita mau memperluas pandangan, sebenarnya masih banyak
jalan-jalan lain yang bisa kita lalui.
Jalan buntu adalah suatu analogi sebuah masalah yang kita hadapi dalam
kehidupan kita. Dalam bisnis, karir, sosial, keluarga, dan sebagainya.
Banyak orang stress menghadapi masalah, mengatakan sudah menemui
jalan buntu, dan menyerah begitu saja. “Mau apa lagi?” katanya.
Hal ini diperparah oleh ungkapan yang mengatakan bahwa peluang hanya
datang satu kali. Sehingga saat seseorang kehilangan peluang kerja,
peluang bisnis, dan peluang lainnya dia pikir tidak ada lagi peluang
lain sehingga dia stress dan ketakutan kehilangan peluang yang ada di
depan matanya.
“Peluang masuk ke perusahaan ini hanya sekali. Jika sekarang gagal, maka
kita tidak akan pernah lagi diterima di perusahaan ini.”
Betul, peluang untuk masuk ke perusahaan tersebut memang satu kali. Jika
pandangan kita hanya perusahaan tersebut, maka kita akan berpikir
peluang hanya datang satu kali. Namun, cobalah rentangkan pikiran kita.
Kita akan temukan bahwa peluang kerja di perusahaan lain masih banyak.
Jika kita merentangkan pikiran kita lebih luas lagi, ternyata bukan
hanya bekerja cara kita mencari nafkah. Anda bisa bisnis. Banyak peluang
bisnis di sekitar kita. Kita tinggal pilih dan bisa jadi kita akan
mendapatkan bisnis yang memberikan penghasilan jauh lebih besar
dibanding kita bekerja di perusahaan idaman kita.
“Tapi saya tidak punya modal!”
Sekali lagi, Anda masih menyempitkan pandangan Anda. Pandangan Anda
hanya sebatas bahwa bisnis itu perlu modal uang saja. Rentangkan lagi
pikiran kita. Tanyakan 2 pertanyaan ini: “Bagaimana saya memulai bisnis
tanpa modal?” dan “Bagaimana saya mendapatkan modal?” Jika belum bisa
menjawab pertanyaan ini, rentangkan kembali pikiran KITA
Teruslah untuk melatih mengembangkan pandangan Anda. Perluas cakrawala
Anda sehingga kita akan melihat bahwa jalan itu tidak satu. Semakin
tinggi kita naik ke atas gunung atau gedung bertingkat, kita akan
melihat bahwa sebenarnya banyak jalan yang bisa kita lalui. Jika kita
tidak melihat banyak jalan, artinya karena kita berdiam diri di bawah.
Naiklah.
0 komentar:
Posting Komentar