Rabu, 15 Agustus 2012

Hidup ini terurai

"Kebahagiaan adalah penderitaan   yang tak bertopeng,
atau sumur di mana tawa   seringkali bercampur dengan airmata.
Semakin dalam penderitaan terukir,
semakin banyak pula kebahagiaan tertuai.
Bukankah piring yang terisi makanan lezat adalah logam yang dibakar?
Bukankah mutiara yang  kita kenakan adalah derita bagi sang kerang?
Dan bukankah gitar yang petik/mainkan  adalah kayu yang dilubangi oleh pisau?Ketika kau bahagia, lihatlah dalam-dalam hatimu,
dan kau akan menemukan bahwa yang telah memberimu penderitaanlah yang dapat memberimu kebahagiaan.Saat kau menderita, lihat lagi ke dalam hatimu,
dan kau dapat menyaksikan dengan kebenaran,
bahwa kau menangisi apa yang telah menjadi kegembiraanmu.Bahagia dan derita, keduanya tak dapat dipisah kan!.dan ketika ke bahagian bersamamu,
ingatlah bahwa penderitaan sedeng menanti mu...ini lah..hidup..walau terkadang kita cuma hanya pasrah dengan ke,ada,an...hidup ini ibarat detik-detik jam yang ada di lengan kita...dan di setiap detik nya manusia di hadapkan dengan beragam pilihan Ada orang yang memutuskan apa yang terbaik buat dirinya di suatu detik, namun ia menyesal setelah di detik berikutnya ternyata ia temukan apa yang menjadi impiannya.Ada pula orang yang cukup bersabar menunda kebahagiaan di suatu detik, karena ia merasa yakin bahwa penderitaan di detik itu akan terlunasi dengan perwujudan impiannya di detik berikutnya.Di detik sebelah manakah kita kini?Dan termasuk manusia manakah kita dalam menghirup setiap detik yang ada? Dalam setiap keberanian membuat pilihan? Hingga kelak tak ada lagi detik yang tersisa di ujung perjalanan kehidupan?

0 komentar:

Posting Komentar